Dia berlari mengejar
Sembunyikan debu perihnya hati
Tak tentu arah hatinya
Tersambar dan terhambat di tepian jalan
Menopang dagu, bermimik gundah
Menatapmu yang lara
Diambilnya sepucuk kain
Dilambai-lambaikan dihadapan punggungmu
Menampik rasanya di depanmu
Bak kucing,
Jantungnya berdebat
Hidup hari ini mati kemudian
Asanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar